“Ya, aku berlangganan majalah ini. Kita dapat mengetahui tentang mode terbaru, jadi kita tidak akan ketinggalan”, kata Nana bangga.

“Jadi selama ini kamu selalu mengikuti mode dari majalah ini?”, tanya Dina penasaran.

“Ya… kan bagus-bagus!”, jawab Nana.

“Ya sih, tetapi…hm…”, ujar Dina.

“Tetapi apa, Din?”, tanya Nana penasaran.

“Ah… tidak”, kata Dina ragu-ragu. Kemudian ia membolak-balik majalah itu tanpa tahu harus bilang apa. Tetapi lama-lama ia tidak tahan juga.

 

“Na… aku mau bicara sedikit secara pribadi, boleh?”, tanya Dina.

“Mau bicara apa?”, tanya Nana dengan wajah sedikit heran.

“Begini… selama ini kuperhatikan kamu selalu mengikuti mode terbaru. Apakah kamu merasa dengan mengikuti mode itu kamu sudah yakin cocok atau tidak dengan dirimu?”, tanya Dina.

“Aku merasa selalu cocok dengan mode yang terbaru itu! Tidak ada masalah. Memangnya ada apa?”, tanya Nana semakin heran.

“Hmm… begini, Na, selama ini aku perhatikan ada beberapa mode yang kamu ikuti tidak cocok untuk dirimu”, kata Dina dengan hati-hati. Ia takut menyinggung perasaan Nana.

 

Mendengar perkataan Dina, Nana terdiam dan terpaku. Selama ini ia merasa semua mode yang ia ikuti cocok untuk dirinya.

“Jadi… selama ini aku menjadi bahan tertawaan kalian ya?”, kata Nana dengan nada suara lirih dan sedih.

“Bukan demikian Na!”, jawab Dina cepat-cepat. “Kami tidak menertawakanmu. Kami sebenarnya ingin sekali memberitahumu, tetapi kami takut kamu tersinggung. Selama ini kami mengenalmu yang tidak mudah untuk diberi pengertian. Kalau diberitahu kamu selalu marah atau menyangkal”, jelas Nana.

 

Akhirnya Nana membenarkan apa yang dikatakan temannya itu. Ia memang selalu marah kalau ada yang memberitahukan kesalahan atau kekeliruannya. Namun Nana masih menyangkal pernyataan Dina.

“Itu karena kalian memberitahunya dengan cara yang aku tidak suka. Seolah-olah aku ini tidak tahu apa-apa”, kata Nana.

“Kamu salah mengerti, Na! Kami memberitahumu itu untuk kebaikanmu, bukan menganggap kamu tidak tahu apa-apa”, jawab Dina. Nana terdiam, ia tahu teman-temannya bermaksud baik, namun karena dirinya merasa tahu banyak tentang mode ia merasa pemberitahuan teman-temannya itu tidak beralasan. Padahal ia mengikuti apa yang ia baca dan lihat.

 

“Na… kamu boleh-boleh saja mengikuti semua yang ada di majalah mode itu, tetapi kamu harus mampu melihat apakah itu cocok dengan dirimu atau tidak. Kita ini masih anak-anak, sebaiknya mengikuti mode yang sesuai dengan usia kita. Aku lihat selama ini kamu selalu mengikuti mode untuk ukuran dewasa. Jadi agak janggal kelihatannya”, kata Dina mencoba memberi pengertian pada Nana.

Mendengar ucapan Dina, Nana hanya terdiam saja mendengarkan kata-kata Dina. Tetapi kalau dipikir-pikir, selama ini ia selalu mengikuti apa yang ada di majalah mode itu. Ia tidak pernah mempertimbangkan apakah yang diikutinya itu sesuai dengan dirinya atau tidak.

“Bagaimana, Na?”, tanya Dina. Ia takut Nana marah padanya karena cukup lama juga Nana terdiam.

 

“Setelah kupikir-pikir memang betul katamu itu, Din! Selama ini aku hanya mengikuti mode tanpa tahu apakah itu cocok untukku”, kata Nana.

“Sekarang kamu mengerti kan mengapa kami tadi tidak mau berkomentar banyak tentang penampilanmu? Kami ingin kamu sadar bahwa dengan tidak banyak memberi komentar, kamu dapat merasa kalau ada sesuatu yang salah dengan penampilanmu. Tetapi semakin hari semakin tidak karuan penampilanmu, makanya hari ini aku memberanikan diri untuk memberikan pendapat tentang penampilanmu selama ini”, ujar Dina.

“Ya, tidak apa-apa, Din! Terimakasih kamu masih mau menasehatiku. Mulai hari ini aku akan memperbaiki penampilanku”, jawab Nana sembari memeluk Dina.

“Syukurlah, Na, kamu tidak marah dan mau mengerti”, jawab Dina ikut gembira.

 

Mulai hari itu, Nana memperbaiki penampilannya. Ia tidak lagi memakai riasan dan pernak-pernik yang berlebihan. Ia tampil seperti layaknya anak-anak seusianya. Teman-temannya pun gembira dengan perubahan Nana. Nana juga senang, sekarang ia tidak perlu susah-susah lagi untuk selalu mengikuti mode terbaru. Ia hanya akan mengikuti mode itu kalau dirasanya cocok untuk dirinya atau hanya untuk sekedar tahu bahwa itu adalah mode terbaru, hanya sebatas untuk pengetahuan saja. Dia tidak lagi menjadi korban mode.